Kata orang... Hidup dimulai pada saat kita membuka mata tadi pagi... Bukan Esok... Bukan Kemarin... Tapi aku percaya hidup itu dimulai Jauh sebelum itu... Noting is Easy, But Noting is Impossible, If We Want to do it Earnestly...
Kamis, 03 Desember 2009
Selamat Idul Adha 1430 H
Hari raya Idul Fitri telah berlalu, bulan yang penuh barokah pun telah meningggalkan kita semua, marilah meningkatkan iman dan taqwa kita semua menyambut hari Raya Idul Adha, hari dimana kita saling berbagi, mengurbankan sedikit harta untuk saling berbagi kapada sesama.
Alhamdulillah, hari raya Idul adha datang lagi! Whuaah bakal ngelihat sembelihan hewan lagi nih. Eits, tapi beneran gak sih Sahabat pada ngerti makna Idul Kurban yang sebenarnya? Soalnya, guys, gak cuma asal ngurban. Tapi ada pesan yang sejatinya diambil oleh umat muslim dari momen Iduladha setiap tahun.
Terkisah dalam Alquran di mana ketaatan seorang hamba kepada Allah swt diuji. Nabi Ibrahim as menyiratkan kecintaannya kepada Sang Penciptanya lebih besar dari rasa sayang kepada anak yang sedari lama Nabi Ibrahim as nantikan.
Anyway, masih ingat kan kisah ini? Kalau gitu lihat aja yuks penuturan beberapa Sahabat seputar penalaran mereka akan makna Iduladha. Iduladha mengajari seseorang untuk cinta kepada Sang Khalik. Kisah Nabi Ibrahim, lanjutnya, semestinya menjadi teladan.
"Selain itu, saya juga meyakini ada rasa saling memberi. Hewan sembelihan kan dibagi-bagi kepada masyarakat. Biar satu rasa. Yah nilai sosial lah," tuturnya. Yups pinter deh. Sahabat yang lain ngerasain hal yang sama gak yah?
"Insya Allah. Rasa saling memberi itu juga ngelahirin ketulusan, keikhlasan dan persatuan," Cerminan betapa berharganya nyawa manusia juga disiratkan, kata Iin. "Seperti digantinya tubuh Nabi Ismail dengan domba. Artinya Islam sangat menghargai nyawa manusia," terangnya.
Whaaahh.. banyak banget yah pelajaran yang bisa dipetik. Dari sosial dan ketulusan serta keikhlasan mencintai Allah swt. Eh, saat baca sudah ngelihat proses sembelih gak nih? Well, Met Hari Raya Idul Adha yah! (rm1)
Minggu, 18 Oktober 2009
Renungan
1. Apa yang tidak mungkin dilakukan manusia?
Murid-murid bingung, tidak tahu jawabannya. Sang guru kemudian menjawab: Semua hal di dunia ini mungkin terjadi, kecuali satu hal, kembali ke masa lalu. Waktu tidak bisa diputar ulang dan manusia tidak akan bisa kembali ke masa lalunya.
2. Apa yang paling besar di dunia ini?
Sang murid-murid dengan cepat menjawab,” Gunung!! Gunung yang paling besar didunia ini.”
Sang guru menjawab,”Benar, tetapi yang paling benar adalah nafsu.”
Nafsulah yang paling besar di dunia ini. Banyak contoh terjadi karena mengandalkan hawa nafsunya saja maka orang tua bisa membunuh anak dan keluarganya sendiri, terjadi banyak pemerkosaan anak dibawah umur bahkan yang masih duduk di bangku TK, nafsu dendam dan sebagainya.
**Tapi kalau nafsu makan harus tetap ada ya? Kalau ndak bisa lemes dong.
3. Apa yang paling mudah dilakukan oleh manusia?
Sang murid menjawab,”Bernafas, Marah!!” Sang Guru menjawab, “Benar, tapi yang paling benar adalah meninggalkan iman.” Manusia mudah sekali meninggalkan imannya. Mungkin karena penderitaan, kemalasan atau harta dan beribu alasan lain bisa menyebabkan manusia dengan mudah meninggalkan imannya, meninggalkan ibadatnya.
4. Apa yang paling tajam di dunia ini?
Murid-murid menjawab”Pedang !! Tombak!!” Sang Guru menjawab,”Benar, tapi yang paling benar adalah lidah.”
Lidah manusialah yang paling tajam di dunia ini, hanya karena tajamnya lidah maka terjadi fitnah, pembunuhan dan penderitaan. Bayangkan lidah yang panjangnya mungkin cuma 10 cm bisa menghancurkan semuanya karena ketajamannya.
Yang patut kita renungkan adalah: Kita sebagai manusia, kita hidup di masa kini. Ada yang bilang masa lalu adalah sejarah, masa kini adalah anugerah dan masa depan adalah misteri. Memang manusia tidak akan bisa kembali ke masa lalunya, waktu tidak bisa diputar ulang, kita hidup di masa kini. Karena itulah dalam hidup kita sekarang ini kita harus bisa mengendalikan hawa nafsu kita, kita harus berupaya supaya kita tetap menjadi manusia yang beriman dan taat kepada Tuhan, selain itu kita harus bisa mengendalikan lidah kita, perkataan kita, apa yang kita ucapkan hendaklah adalah perkataan yang baik dan tidak membuat orang lain menderita. Selagi kita masih diberi anugerah bisa hidup sekarang ini, kita semua harus berupaya menanam kebaikan dalam setiap tindakan kita dan terus maju menyongsong masa depan yang menanti kita.
Mari Melangkah....
Jangan membanggakan apa yang telah engkau lakukan hari ini, sebab engkau tidak akan tahu apa yang akan diberikan hari esok.
Betapa besarnya nilai uang kertas senilai Rp.100.000 apabila dibawa ke masjid untuk disumbangkan; tetapi betapa kecilnya kalau dibawa ke Mall untuk dibelanjakan!
Betapa lamanya melayani Allah selama lima belas menit namun betapa singkatnya kalau kita melihat film.
Betapa sulitnya untuk mencari kata-kata ketika berdoa (spontan) namun betapa mudahnya kalau mengobrol atau bergosip dengan pacar / teman tanpa harus berpikir panjang-panjang.
Betapa asyiknya apabila pertandingan bola diperpanjang waktunya ekstra namun kita mengeluh ketika khotbah di masjid lebih lama sedikit daripada biasa. Betapa sulitnya untuk membaca satu lembar Al-qur’an tapi betapa mudahnya membaca 100 halaman dari novel yang laris.
Betapa getolnya orang untuk duduk di depan dalam pertandingan atau konser namun lebih senang berada di saf paling belakang ketika berada di Masjid
Betapa Mudahnya membuat 40 tahun dosa demi memuaskan nafsu birahi semata, namun alangkah sulitnya ketika menahan nafsu selama 30 hari ketika berpuasa.
Betapa sulitnya untuk menyediakan waktu untuk sholat 5 waktu; namun betapa mudahnya menyesuaikan waktu dalam sekejap pada saatterakhir untuk event yangmenyenangkan.
Betapa sulitnya untuk mempelajari arti yang terkandung di dalam al qur’an; namun betapa mudahnya untuk mengulang-ulangi gosip yang sama kepada orang lain.
Betapa mudahnya kita mempercayai apa yang dikatakan oleh koran namun betapa kita meragukan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci AlQuran.
Betapa setiap orang ingin masuk sorga seandainya tidak perlu untuk percaya atau berpikir,atau mengatakan apa-apa,atau berbuat apa-apa.
Jumat, 02 Oktober 2009
Bencana adalah Teguran
Sebagian orang lebih mudah untuk bersyukur tatkala menerima anugerah dan kenikmatan dibandingkan bersabar saat sedang diuji dengan musibah. Banyak orang menjadi putus asa dengan ujian berupa musibah dan memandang musibah adalah sesuatu yang harus dihindari. Dengan doa, Insya Allah akan menolak musibah yang akan terjadi, namun jika musibah sedang menimpa atau telah menimpa diri kita, kita harus berusaha menyikapi dengan sabar dan mengambil hikmah dibalik musibah tersebut.
Musibah sering dipandang sebagai sesuatu yang tidak mengenakkan, sesuatu yang menyedihkan dan lain sebagainya. Namun jika kita renungkan sedikit ternyata banyak hal yang pada mulanya kita anggap sebagai musibah pada akhirnya menjadi sebuah berkah bagi yang mengalaminya. Hikmah di balik musibah tersebut ada yang kita sadari, namun banyak juga yang kita lewatkan begitu saja. Ibarat murid disekolah, mereka akan naik kelas setelah lulus ujian, demikian pula Allah akan menguji hamba-Nya yang beriman dan akan mengangkat derajat dengan balasan di dunia dan di akherat.
Saya turut berbelasungkawa atas musibah yang menimpa penduduk daerah sumatra dan sekitarnya, tetap tabah dan selalu bertawakal, ini adalah teguran dari sang pencipta kepada kita semua... jangan pernah bersedih, karna kamu tidak sendirian, kami akan selalu menemanimu disini... bangkitlah bangsaku, bangkitlah Indonesiaku.
Rabu, 23 September 2009
Idul Fitri 1430 H
Hari ini hari yang sangat membahagiakan, rumah jadi ramai, penuh dengan canda tawa disana-sini, saling bermaaf-maafan melepas kesalahan orang lain yang pernah kita lakukan..
Saya puji sekeluarga mohon maaf bila selama ini banyak melakukan kesalahan, semoga kita semua termasuk orang-orang yang bertaqwa.
Minggu, 30 Agustus 2009
Indahnya Ramadhan
Bagi Umat Islam, pengidentifikasian nama-nama bulan Ramadhan dengan berbagai sinonimnya sebenarnya mengandung maksud. Nama-nama itu diungkapkan dengan singkat dan tepat sebagai “pengingat cepat atau penggugah” dan “keywords” tentang apa yang sebaiknya dilakukan di bulan tersebut. Selain itu, nama-nama bulan Ramadhan juga menyatakan berkah dan maghfirah yang dapat diraih pada kondisi dan suasana paling baik selama satu tahun ke belakang dan ke depan (Ramadhan tahun depan seandainya masih bisa diberi umur).
Demikian banyaknya keutamaan dan peluang untuk berubah di hadapan Allah SWT di bulan Ramadhan ini hingga bulan Ramadhan sering dikiaskan dengan perumpamaan Tamu Agung yang istimewa. Perumpamaan dan keistimewaan itu tidak saja menunjukkan kesakralannya dibandingkan dengan bulan lain. Namun, mengandung suatu pengertian yang lebih nyata pada aspek penting adanya peluang bagi pendidikan manusia secara lahir dan batin untuk meningkatkan kualitas ruhani maupun jasmaninya seoanjang hidupnya.
Karena itu, Bulan Ramadhan dapat disebut sebagai Syahrut Tarbiyah atau Bulan Pendidikan. Penekanan pada kata Pendidikan ini menjadi penting karena pada bulan ini kita dididik langsung oleh Allah SWT. Pendidikan itu meliputi aktivitas yang sebenarnya bersifat umum seperti makan pada waktunya sehingga kesehatan kita terjaga. Atau kita diajarkan oleh supaya bisa mengatur waktu dalam kehidupan kita. Kapan waktu makan, kapan waktu bekerja, kapan waktu istirahat dan kapan waktu ibadah. Jadi, pendidikan itu berhubungan langsung dengan penataan kembali kehidupan kita di segala bidang.
Menata kehidupan sesungguhnya bagian dari proses mawas diri atau introspeksi. Jadi, bulan Ramadhan sesungguhnya bulan terbaik sebagai masa mawas diri yang intensif. Proses mawas diri melibatkan evaluasi diri ke wilayah kedalaman jiwa untuk dinyatakan kembali dalam keseharian sebagai akhlak dan perilaku mulai yang membumi. Tentunya evaluasi ini didasarkan atas pengalaman hidup sebelumnya yaitu pengalaman atas semua peristiwa dan perilaku sebelas bulan sebelumnya sebagai ladang maghfirah yang sudah disemai dan ditanami pohon benih-benih perbuatan. Selain itu, evaluasi juga mencakup taksiran untuk kehidupan di masa depan, baik di dunia maupun di akhirat nanti.
Pada masa Rasulullah peperangan fisik banyak terjadi pada bulan Ramadhan dan itu semua dimenangkan kaum muslimin. Peperangan fisik di masa Rasulullah adalah suatu keharusan yang tidak dapat ditolak karena situasi dan kondisi yang dihadapi saat itu. Namun, seperti diungkapkan dalam hadis Nabi seusai Perang Badar, yang paling berat adalah peperangan kita untuk berjihad melawan hawa nafsu sendiri. Karena itu bulan Ramadhan sering disebut sebagai Syahrul Jihad dengan fokus pada pengendalian hawa nafsu diri sendiri (yaitu Wa Nafsi, simak QS 91:7).
Jihad melawan nafsu adalah ungkapan untuk menyucikan dan memurnikan nafsu kita untuk kembali semurni-murninya, yaitu dalam keadaan fitri. Ungkapan ini sebenarnya berasal dari firman Allah dalam QS 91:7-10 dan beberapa ayat lainnya yang berbunyi senada yaitu menyucikan jiwa. Menyucikan Jiwa adalah syarat yang mengiringi proses awal penerimaan wahyu yaitu IQRA (simak QS 96:1-5). Hal ini tentunya erat kaitannya dengan buah dari pendidikan jiwa secara intuitif maupun intelektual murni (atau intelek awal), dengan rasionalitas dan penyingkapan tabir-tabir gelap jiwa kita yang sejatinya “Ummi” dan “Fakir” di hadapan Allah, Rabbul ‘Aalamin (Pencipta, Pemelihara dan Pendidik semua makhlukNya).
Dari kedua pengertian nama bulan Ramadhan sebagai Bulan Pendidikan dan Bulan Jihad Melawan hawa nafsu tersebut, maka terungkaplah kemudian nama bulan Ramadhan sebagai Syahrul Qur’an. Al-Qur’an pertama sekali diturunkan di bulan Ramadhan dan pada bulan ini sebaiknya kita banyak membaca dan mengkaji kandungan Al-Qur’an sehingga kita faham dan mengerti perintah Allah yang terkandung di dalamnya. Karenanya, penamaan Syahrul Tarbiyah dan Syahrul Jihad sebenarnya berhubungan dengan suatu prakondisi sebelum Nabi Muhammad SAW menerima al-Qur’an sebagai Wahyu yang diwahyukan. Dalam konteks ini maka bulan Ramadhan sebagai Syahrul Qur’an sebenarnya merupakan peluang bagi semua Umat Islam yang bersyahadat dengan Nama Muhammad untuk mengkaji dan menggali nilai-nilai spiritual al-Qur’an untuk dinyatakan menjadi akhlak mulia alias akhlak Muhammad alias akhlak Qur’ani.
Pendek kata, Bulan Ramadhan sebenarnya merupakan napak tilas bagi semua Umat Islam untuk memakrifati perjanjiannya dengan Allah SWT (syahadatnya) sebagai manusia yang dilahirkan dan berkembang untuk menjalani hidup dengan kesadaran kudus. Napak tilas ini dilakukan lebih intim di Bulan Ramadhan dimana Umat Islam diharapkan dapat mengalami keadaan jasmani dan ruhani yang mirip dengan yang dialami Nabi Muhammad SAW ketika Al Qur’an turun ke Bumi. Inilah rahasianya kenapa di bulan ini ada yang disebut penyendirian total dengan I’tikaf di masjid pada 10 terakhir bulan Ramadhan dan ada malam Lailatul Qadar atau malam 1000 bulan. Karena itu, menurut saya, Ramadhan dapat disebut juga sebagai bulan napak tilas Nuzulul Qur’an dan Pemurnian Pengetahuan Tauhid dengan Aslim dan Islam yang lurus seperti halnya moyang Nabi Muhammad SAW dulu yaitu Ibrahim a.s yang memenggal kepala berhala yang dipuja kaumnya. Dari sini makna jihad melawan hawa nafsu pun dapat diungkapkan kembali sebagai jihad untuk memenggal kepala berhala-berhala hawa nafsu yang masih bercokol di dalam hati Umat Islam.
Selain prosesi yang bersifat keruhanian dengan pendidikan dan penerapan praktisnya, di bulan Ramadhan kita merasakan sekali suasana ukhuwah diantara kaum muslimin terjalin sangat erat dengan selalu berinteraksi di Masjid/Mushollah untuk melakkukan sholat berjama’ah. Dan diantara tetangga juga saling mengantarkan perbukaan sehingga antara kaum muslimin terasa sekali kebersamaan dan kesatuan kita. Syahrrul Ukhuwah adalah dimensi praktek yang dinyatakan bersamaan dengan pendidikan jasmani dan ruhani di bulan Ramadhan.
Seiring dengan semua itu, maka semakin jelaslah bahwa Bulan Ramadhan disebut juga sebagai Bulan Ibadah karena pada bulan ini kita banyak sekali melakukan ibadah-ibadah sunnah disamping ibadah wajib seperti sholat sunnat dhuha, rawatib dan tarawih ataupun qiyamullai serta tadarusan al-Ar’an. Bahkan dalam pengertian yang lebih luas, dimana semua makhluk diciptakan Allah sebagai hambaNya, maka semua aktivitas jasmani dan ruhani kita di Bulan Ramadhan dilatih untuk selalu menyatakan kebiasaan-kebiasaan luhur bahwa semua aktivitas kehidupan kita sejatinya adalah ibadah kepadaNya. Inilah dimensi makrifat Ramadhan ketika Umat Islam memasuki ketakwaan sesungguhnya sebagai tujuan dari diwajibkannya puasa (QS 2:183).
Untuk menjadi manusia takwa, peningkatan kualitas kemanusiaan terjadi di wilayah lahir maupun batin. Artinya dengan pemaknaan, pemahaman, ilmu dan tindakan yang seimbang dengan Kehendak Allah. Dengan hati, akal, dan perbuatan seluruh bagian tubuh manusia. Puasa Umat Islam di Bulan Ramadhan, akhirnya memang bukan sekedar menahan lapar dan haus secara harfiah. Namun, meliputi seluruh kenyataan diri kita sebagai makhluk yang berjasad, berjiwa, dan diberi amanat Ilahi untuk mengungkapkan jati diri kekhalifahanNya (kemampuannya untuk menerima amanat Pengetahuan Tauhid).
Karenanya, tolok ukur keberhasilan seseorang menjalankan puasa Ramadhan sebagai manusia yang takwa justru akan terlihat bukan hanya saat puasa dilaksanakan semata. Hasil puasa Ramadhan yang optimal dengan kiasan 1000 bulan, justru harus lebih banyak mempengaruhi perilaku manusia di waktu sesudah puasa, yaitu 11 bulan ke depan sampai kematian tiba. Penekanan dengan sisipan “harus” ini untuk mengingatkan kita supaya jangan menjadi bodoh dan lalai kembali seolah-olah Umat Islam hanya menjadi umat yang baik di bulan Ramadhan dan menjelang Iedul Fitri saja. Suasana Ramadhan harus dapat disebarkan kedalam rentang waktu 11 bulan kedepan setelah Ramadhan dan Iedul Fitri. Itulah sebenarnya Ladang Maghfirah yang harus mulai kembali diolah terus menerus untuk ditanami dengan amaliah kehidupan untuk menghasilkan buah-buah kehidupan yang paripurna.
Ladang Maghfirah adalah modal sekaligus peluang bagi manusia untuk kembali sadar dan berjalan di jalan Shirathaal Mustaqiim dan sampai dengan selamat di hadirat Allah SWT. Peluang ini berlaku bagi semua umat Islam yang dewasa dan bertanggung jawab, yang jiwanya selama menjalani kehidupan telah terkontaminasi oleh berbagai perbuatan yang tidak patut dalam ukuran norma Iman dan Islam. Tidak ada batasan ketika peluang itu dinyatakan saat Ramadhan yaitu bagi semua perbuatan yang dilakukan dengan sengaja ataupun tidak. Karena itu, di bulan Ramadhan yang diwajibkan untuk berpuasa dengan tujuan menjadi takwa, maka jiwa Umat Islam sesungguhnya “dapat” diperhalus kembali ke posisi fitri untuk melangkah kembali ke masa depan dan menjalani kehidupan dengan cerapan makna yang semakin meningkatkan kualitas kemanusiaannya (yaitu sebagai manusia takwa).
Ramadhan, kembali dan selalu akan kembali selama kita masih hidup. Dan selama kita hidup pula, Allah SWT selalu menyediakan waktu ampunan bagi semua manusia, khususnya Umat Islam, untuk berdekat-dekatan dengan keintiman khusus yang disebut Bulan Ramadhan. Jadi, luruskanlah niat untuk beribadah Ramadhan dengan totalitas kehambaan di hadapanNya, tertunduk dan berserah diri padaNya dengan jujur guna meraih ketakwaan sesungguhnya. Marhaban Ya Ramadhan, dalam kesempatan ini, saya sekaligus mohon maaf lahir dan batin kalau ada salah tulis atau salah kata.
Selasa, 30 Juni 2009
Jangan Pernah Menyerah
Perjalanan memang begitu panjang, banyak rintangan yang harus kita lalui, mencoba mencari kesuksesan dalam hidup ini. kawan marilah kita selalu bergerak demi kesuksesan hidup kita semua, sama seperti kata D'Masiv - Jangan meyerah...
Tak ada manusia
Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali
Segala yang telah terjadi
Kita pasti pernah
Dapatkan cobaan yang berat
Seakan hidup ini
Tak ada artinya lagi
Syukuri apa yang ada
Hidup adalah anugerah
Tetap jalani hidup ini
Melakukan yang terbaik
Tak ada manusia
Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali
Segala yang telah terjadi
Tuhan pasti kan menunjukkan
Kebesaran dan kuasanya
Bagi hambanya yang sabar
Dan tak kenal Putus asa
ingatlah kami semua dalam senang dan duka yang kalian rasakan, aku kan pastikan kami selalu disini menunggu kesuksesanmu, salam damai Pujhie Blink 182
Sabtu, 27 Juni 2009
HERMANSYAH
TTL : Bontang, 28 Desember 1990
Alamat : Jl. Manggis 1 No.42 Bukit Indah
No HP / Telp : 085350019841
About me according to my friends
Herman 2 cakep
Menurutq cie herman orgx lebai, suka cari sensasi, banyak tingkah, rebut, lumayan kyk ank kecil, cuek, sering buat org marah, ngomong g dikontrol, tapi orgx pintar dlm hal menghitung, n orgx sedikit aneh, tp lumayanlah enak dijadikan teman….!!!
Herman itu orgx lumayan pintar, tapi karna kepintaranx dia kadang sombong, terus ankx suka ngolok, lebay, aneh, suka cari sensasi
Herman ankx cerdas dibidang exact. Cepet nangkapx pelajaran, lucu, asik, n enak diajak ngobrol
Eman itu… kdg rese’…. Tapi baik… suka berbagi ilmux… pinter, kdg garing juga sih… langka ponya teman kyk dia hahaha tapi yg pasti ankx baik
Herman itu…??? Super rese’ bagiku!!! Tapi niatx tuh baik am temen2x, Cuma carax itu aq g suka!!! Ganteng, sok cool, gokil, pinter, rapi bgt tulisanx, mandiri, pantang menyerah!! Solid deh buat kamu
Herman 2 cakep, cerdas
Herman tuh baek, pintar kadg pelit gitu… rese’ bgt taooo…
Rese’, jayus, suka gila sendiri, pinter sih suka berbagi ilmu, Mr. Kimia… hehehehe love you friend
Ass.. ankx agk pelit, cuek, lebai, suka nyari sensasi, tapi ankx baik and pintar lho..!!!
Pintar tapi pelit
Ankx gokil, pintar n suka berbagi
Gagah, pinter, semangat jgn tahang prestasimu
Ankx pintar, suka berbagi, rese tapi lucu n baik kok
AHMAD RIDHA
TTL : Bontang, 6 February 1991
Alamat : Jl. Zamrud Bontang
No HP / Telp : (0548) 3032 339
About me according to my friends
Ridho ankx cepat tensi, ngebetein deh
Ridha ankx lumayan manis, tapi mulutx agk ember, suka cari sensasi, n orgx lucu, dan lagi ankx alim juga
Emosian ridho heeee!!!
Menurutq cie ridha orgx lumayan baek, lumayan lucu, suka cari sensasi, lumayan ember mulutx, suka bawa mainan, suka baca tapi g suka perhatikan guru, cuek, suka petualang, agk kasar, susah ditebak, tp lumayan asiklah dijadikan teman.
Ass… ridho ankx baik, agk emosian, pendiam tp dikit sich… he3x… kykx ankx dewasa, suka bantu ortux, btw dy suka bgt dgn petualangan, smg loh jd petualang sejati, kyk bolang (just kidding friend)
Ahmad ankx ganteng, asyik, n enak diajak ngobrol, suka bercanda, dho teruskan bakatmu, satu kalimat untuk kamu Allahuakbar
Mr. aneh… suka buat hal2 yg g masuk diakal, alim she,,!! Cerewet… ember… bgt kyk cew aja love you friend
Ehm.. ahmad ridha, nama kecilx ridho. Ankx itu, ambisi yg tinggi, temperamental tapi enk bisa diajakin becanda juga… baik hati, suka menolong teman dan bolang sejati heheheh
Ridho juja baik, dy tuh selalu pengen tahu tentang aq, pokokx klo diskusi ma dy nyambung deh! Tp kdg dy emosian gitu…
Ridha tuh ankx baik bgt, sabar, suka menolong, lucu, suka nyari sensasi, enak diajak ngobrol, dan enak diajak teman.
Ridho itukan bolang, ankx baik bgt, habis tiap hari klo kesekolah bawa kue, trus selain itu ganteng lagi.. uztadz lagi bapakx.
Ahmad ridha 2 cakep
Rido? Penyabar, keingintahuanx tentang alam, besar bgt!!! Aneh, dikit pemarah, pandai, setia kawan banget!!! Solid deh buat rido…
PUJI IRMANU
TTL : Bontang, 22 January 1989
Alamat : Jln. Zamrud RT.53 No.06 Kel. Berbas Tengah BONSEL
Email/FS/FB : pujhie_182@yahoo.co.id
WEB : - www.pujhiedream.wordpress.com
No HP / Telp : 0852 4685 1719 / (0548) 3032 405
Mxit {6285246851719}
About me according to my friends
Puji itu orgx baik, dewasa enaklah diajak ngobrol dan dia orgx kreatif apalagi dibidang berbisnis, tapi dy agk garong gitu dech hehe…
Puji tuh ankx ya… lumayan lahhh… tapi sifat bisnisx itu loh… lau bisnis gak pandang bulu..!! nakx cuek tapi sebenarx nakx peduli ma semua temen2, enak diajak curhat…. Organisasix banyak yg diikuti, dari PMR, Basket…! Moga ntar bisa jd pemain basket professional yuuuuu… amin…. Love you friend, Jiee don’t forget janjimu.. ya..
Menurutq cie…!! Pujie tuh orgx baek lah, n lumayan gak pelit, tapi sering berbisnis, bagus sih berbisnis, ya… belajar cr uang dari sekarang, tapi sama teman lhat2 dulu ya… terus puji tuh dewasa, orgx santai, lucu, lumayan garong, n asik diajak bertemen.
Orgx baek, sebenarx orgx gak garong koq, temen2 aj tuh yg bilang dia garong, salut deh buat puji…
Menurutq puji itu pebisnis bgt!!! Dimana ad keuntungan bagix pasti dia bakal bantuin temanx, gue solid deh buat dy, pandai mencari keuntungan n pastix membantu bgt ank2 lainx dlm mengerjakan tugas!!! Terutama yg namax computer, narsiz bgt, dewasa, tampang? Yach lumayan lah… ganteng ha3x… but puji tuh suka bgt menbanggakan diri!!! Ups tolong diubah yach…!!!
Pujhie 2 cakep
Pujhie tuh baek, dewasa, pokokx enak diajak ngobrol, coz pengetahuanx luas bgt sih, palagi klo tentang computer. Tp klo masalah bisnis dy tuh cepat bgt, bagus cie! Tp ea itu deh, biar sama qt juja gak ad kortinganx, tp… tapi aq tetap salut deh ma pujie! Tapi pujie juja paparazzi bgt tao..
Pujhi tuh selain garong dia juga baik, setiap habis dimintain tolong pasti gak mau diberi imbalan, tp pesanq jgn terlalu juga seperti itu coz klo seperti itu terus antum bisa laper loh..!!!
Menurutq cie…!!! Pujie tuh ankx baik, gak pelit, dewasa n enak diajak ngobrol, dia tuh ankx kreatif bgt dalam bidang berbisnis…!!! Dia juga sering bgt membantu temenx klo temenx dalam kesusahan. Pokokx puji tuh enak bgt diajak berteman dan lumayan sabar juga, lucu + gokil
Pujhie nakx santai dalam menghadapi masalah, cukup dewasa, lumayan sabar, n enak diajak berteman.
Dia ankx easygoing… but kdg buat org dongkol… gokil + kocak, n berwawasan luas, seneng deh tukar pikiran ma dia…
Ass… yach pujie… ehm ankx bisnisman, jail, sok ganteng gitu, narzis, suka ngelawak gitu, wawasanx luas, and baik ankx.
Qoem… puji tu ankx baek, manis n bersahabat bgt. Selaen tu dia ankx dewasa bgt, mandiri n pokoke nakx kreatif bgt deh…
Puji tuh ankx baek, pendiam! G juga, perhatian ma temen, gendut, tapi ankx suka ngolok, ya paling aq gak suka ankx tuh suka pilih kasih dikit, maaf ya.. tapi kamu ankx baek kok heeee
Pesan seorang sahabat untuk kita semua….
Rasa sayang tidak akn terasa sampai ada saat perpisahan, terima kasih sudah mengisi hidupku dgn penuh kebahagian, hidup belum berarti apapun selama kita hanya hidup untuk diri sendiri, semoga kita semua sukses didalam meraih karir n cita2 yg telah kita ingin