Selasa, 10 September 2013

PERBEDAAN ISLAM DENGAN SYI’AH dan PERSAMAAN SYI’AH DENGAN YAHUDI

My Home Kota Bontang


PERBEDAAN ISLAM DAN SYI’AH

1. Ketuhanan dan kenabian
Islam : Islam meyakini...’Barang siapa yang mengatakan Aku rela Allah sebagai Robb-ku, Islam sebagai agamaku dan Muhammad shallallahu alaihi wasallam sebagai utusan Allah, maka wajib baginya surga’(HR.Abu Daud).

Syi’ah : Kami tidak mengakui Tuhannya nabi Muhammad dan tidak pula mengakui nabi itu, sesungguhnya Tuhan yang menjadikan pengganti nabinya Abu Bakar bukan Tuhan kami dan tidak pula nabi itu nabi kami . (Al anwar an Numaniyah jld 1 hal, 278, salah satu kitab terpenting syi’ah).

2. Kitab Suci
Islam : Islam meyakini Al qur’anul karim dijamin keasliannya tidak ada perubahan, penambahan atau pengurangan didalamnya (lihat Qs Fushilat 41-42).

Syi’ah : Syi’ah meyakini al qur’an sekarang sudah tidak asli yang asli adalah mushaf Fatimah yang tebalnya 3 kali lebih besar dari al qur’an sekarang. (Al anwar an Numaniyah I/31)

3. Imamah/Kepemimpinan
Islam : kepemimpinan dalam Islam setelah Nabi adalah Khulafa’ur rosiydin , Abu Bakar ash Shiddiq, Umar bin Khattab Al faruq, Utsman bin Affan dzun Nurain dan Abus Sibthan Ali bin Abi Thalib, kemudian kepemimpinan berlanjut ke dinasti Bani Umayyah dan seterusnya.

Syi’ah : Hanya mengakui imamah Ali amirul mu’minin & fatimah , Al Hasan, Al Husein, Ali as sajjad, Muhammad al Baqir, Jafar as shadiq, Musa al khazim, Ali Ar ridha, Muhammad al jawad, Ali Al hadi, Al hasan al askari, Al Mahdi.

4. Ahlul bait/Keluarga
Islam : Ahlul bait dalam Islam adalah keluarga Ali, Keluarga Aqil, Keluarga Ja’far dan keluarga Abbas dan tidak diragukan pula bahwa istri-istri Nabi adalah termasuk keluarga beliau, mereka tidak maksum dari kesalahan (Lihat QS. Al Azhab 32-34).

Syi’ah : Di syi’ah yang termasuk ahlul bait hanyalah keluarga Ali bin Abi Thalib dan keturunanya , adapun istri-istri Nabi maka mereka tidak termasuk didalamnya karena sangat dimungkinkan seorang wanita kafir sebagaimana istri Nabi Nuh dan istri Nabi Luth.

5. Para sahabat Nabi
Islam : Islam mencintai para sahabat Nabi, karena Beliau Shallallahu alaihi wasallam bersabda ‘Sebaik-baik umatku adalah generasiku , kemudian seterusnya dan seterusnya.(HR. Bukhari, Lihat At Taubah : 100).”

Syi’ah : Syi’ah menganggap para sahabat Nabi adalah orang yang paling jahat dari umat ini, mereka semua telah murtad setelah wafatnya Nabi kecuali beberapa orang saja, kecuali empat orang, Ali, Miqdad, Salman dan Abu Dzar”.[ Lihat: Tafsir as-Safi. (1/389)], Abu Bakar dan Umar belum pernah beriman kepada Allah walaupun sesa’at juga.

6. Kota/Tempat suci
Islam : Tempat suci dalam Islam ada 3, sebagaimana dalam hadits berikut ‘Janganlah kalian melakukan perjalanan untuk tujuan ibadah (disuatu tempat khusus) kecuali ketiga masjid, Masjidil harom, Masjidku (Nabawi madinah) dan Masjidil aqsha.(HR.Bukhari).

Syi’ah : Hanya meyakini tempat yang paling memiliki keutamaan untuk beribadah adalah kuburan al Husein dan ziarah kekuburannya lebih utama dari haji mabrur dan karbala lebih afdhol dari ka’bah.

7. Ilmu Ghaib
Islam : Islam meyakini Tidak ada yang mengetahui ilmu ghaib kecuali Allah (lihat QS. An Naml : 65/QS. Al An’am: 59).

Syi’ah : Para Imam AS mengetahui ilmu yang telah dan akan terjadi dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi dari mereka.

8. Ukhuwah/persaudaraan
Islam : ‘setiap orang yang beriman bersaudara bagaikan satu tubuh yang saling menopang’(lihat QS. Al Hujurat :10).

Syi’ah : Syi’ah menganggap ahlusunnah adalah AnNawashib, mereka adalah kafir sehingga mereka halal darah dan hartanya.

9. Nikah mut’ah/Kawin kontrak
Islam : ‘Nikah mut’ah/kawin kontrak hukumnya haram sampai hari kiamat’.(HR. Muslim).

Syi’ah : Nikah mut’ah itu bagian dari agama dan agama nenek moyang kami, barangsiapa yang mengamalkanya berarti ia mengamalkan agama kami dan barangsiapa mengingkarinya berarti ia mengingkari agama kami.

10. Taqiyyah/berdusta
Islam : Taqiyyah/berdusta hukumnya haram, kecuali dalam keadaan terpaksa dan darurat yang mengakibatkan kita terbunuh (lihat QS An Nahl: 105-106).

Syi’ah : Berdusta/taqiyyah bagian terpenting dari agama, siapa yang tidak mengamalkannya berarti dia tidak beragama.

11. Imam Mahdi
Islam : Imam Mahdi di Islam adalah Muhammad bin Abdillah Al Mahdi Al Fathimi Al quraisy yang akan muncul diakhir zaman, memerintah selama 7 tahun akan memerangi yahudi dan nasrani dan akan memerangi Dajjal bersama Isa Alaihi sallam.

Syi’ah : “Adapun Imam Mahdi kami bernama Muhammad bin Hasan Al Askary, lahir tahun 225 H tatkala berumur lima tahun dia masuk gua as-Samuroi di Irak. Dan sekarang dia masih hidup. Dan Dia akan memerintah selama 70 tahun, dan akan membangkitkan Abu Bakar dan Umar bin khattab kemudian akan menyalibnya, juga akan mencambuk Aisyah dengan cambukan had.

12. Silsilah
Islam : Didirikan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam pengikutnya senantiasa berpegang teguh dengan sunnahnya.

Syi’ah : Didirikan oleh Abdullah bin saba, dia adalah seorang pendeta yahudi yang berpura-pura masuk islam untuk menghancurkan Islam dari dalam, dia juga orang yang pertama mengisukan kalau Ali yang lebih berhak menjadi khalifah setelah Rasulullah wafat, dia juga yang pertama kali mencela sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Tetapi...
Sekarang syi’ah tidak mengakui Abdullah bin saba sebagai pendirinya, karena pada abad ke-14 dimunculkan isu kalau Abdullah bin saba adalah manusia bayangan, Mungkin didorong oleh rasa tidak enak, karena timbul imajinasi bahwa ajaran Syi’ah itu berasal dari Yahudi. Untuk membuktikannya silahkan baca Persamaan Yahudi dan Syi’ah berikut.

PERSAMAAN YAHUDI DENGAN SYI’AH

1. Yahudi telah mengubah-ubah Taurat, begitu pula Syiah, mereka punya Al-Qur’an hasil kerajinan tangan mereka yakni “Mushaf Fathimah” yang tebalnya 3 kali Al-Qur’an kaum Muslimin. Mereka menganggap ayat Al-Qur’an yang diturunkan berjumlah 17.000 ayat, dan menuduh sahabat menghapus sepuluh ribu ayat lebih.

2. Yahudi menuduh Maryam yang suci berzina (QS. Maryam: 28), Syiah melakukan hal yang sama terhadap istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ‘Aisyah —radhiallahu ‘anha— sebagaimana yang diungkapkan Al-Qummi (pembesar Syiah) dalam Tafsir Al-Qummi (II/34).

3. Yahudi mengatakan, “Kami tidak akan disentuh oleh api neraka melainkan hanya beberapa hari saja.” (QS. Al-Baqarah: 80). Syiah lebih dahsyat lagi dengan mengatakan, “Api neraka telah diharamkan membakar setiap orang Syiah,” sebagaimana tercantum dalam kitab mereka yang dianggap suci Fashl Kitab (hal.157).

4. Yahudi meyakini, Allah mengetahui sesuatu setelah terjadinya sesuatu itu padahal Allah tadinya tidak tahu, begitu juga dengan Syiah. Orang-orang Syiah menyebutnya sebagai akidah al bada’. Abu Abdillah berkata, “Seseorang belum dianggap beribadah kepada Allah sedikit pun, hingga ia mengakui adanya sifat bada’ bagi Allah.” (Ushulul Kafi fi Kitabit Tauhid: 1/331).

Bayangkan, mereka menisbahkan kebodohan kepada Allah yang telah berfirman,

“Katakanlah, “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib kecuali Allah.” (QS. An-Naml: 65) Sementara di sisi lain, mereka berkeyakinan bahwa para imam mereka mengetahui segala ilmu pengetahuan dan tak ada sedikit pun yang samar baginya. Al Kulaini, seorang ulama paling terpercaya di kalangan Syiah berkata di dalam bukunya, “Bab bahwa para imam mengetahui ilmu yang telah dan akan terjadi, dan tidak ada sesuatu apa pun yang tersembunyi bagi mereka.” (Al Kafi: 1/261).

5. Yahudi berkata, “Tidak layak (tidak sah) kerajaan itu melainkan di tangan keluarga Daud.” Syiah berkata, ”Tidak layak Imamah itu melainkan pada Ali dan keturunannya.”

6. Yahudi menghalalkan darah setiap muslim. Demikian pula Syiah, mereka menghalalkan darah Ahlussunnah/Sunni/Islam.

7. Yahudi tidak menetapkan adanya jihad hingga Allah mengutus Dajjal. Syiah Rafidhah mengatakan, ”Tidak ada jihad hingga Allah mengutus Imam Mahdi datang.”

8. Orang-orang Yahudi memberikan kepemimpinan kepada anak keturunan Nabi Harun ‘alaihis salam, bukan keturunan Nabi Musa ‘alahis salam. Demikian pula orang-orang Syiah, mereka memberikan kepemimpinan kepada keturunan Al Husein radhiyallahu ‘anhu, bukan Al Hasan radhiyallahu ‘anhu.

Dalam riwayat orang-orang Syiah disebutkan, dari Hisyam bin Salim, dia berkata, “Aku berkata kepada Ash-Shadiq Ja’far bin Muhammad —‘alaihimas salam, manakah yang lebih utama Al Hasan atau Al Husein?” Maka dia berkata, “Al Hasan lebih utama dari Husein.” Aku berkata, “Lalu bagaimana bisa imamah setelah Al Husein ditampuk keturunan Al Husein, bukan keturunan Al Hasan?” Maka Ja’far berkata, “Sesungguhnya Allah —Tabaraka wa Ta’ala— menyukai jika sunnah Musa dan Harun berlaku kepada Al Hasan dan Al Husein —‘alaihimas salam. Apakah engkau tidak melihat bahwasanya Musa dan Harun itu keduanya adalah nabi? Demikian pula Al Hasan dan Al Husein, keduanya adalah imam. Tapi, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan nubuwwah bagi keturunan Harun, bukan Musa, walaupun Musa lebih afdhal dari Harun —‘alaihimas salam.”

9. Syiah Imamiyah menetapkan 12 imam mereka untuk menyerupai jumlah pemimpin dari kalangan Bani Israil, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al Maidah: 12.

10. Orang-orang Yahudi membenci Jibril. Mereka mengatakan bahwa Jibril adalah musuh kita dari kalangan malaikat. Adapun Syiah berkata, Jibril telah keliru dalam menyampaikan wahyu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka juga berkata, “Sesungguhnya Jibril ‘alaihis salam telah berkhianat ketika menyampaikan wahyu kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, padahal sepantasnya dan yang lebih berhak adalah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.”

Inilah Syiah, bagaimana bisa mereka menuduh Jibril ‘alaihis salam berkhianat, padahal Allah Azza wa Jalla telah menyifatinya dengan al amin (yang dapat dipercaya) dalam firman-Nya, “Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al Amin (Jibril).” (QS. As-Syu’ara: 193)

11. Yahudi sangat keras memusuhi kaum Muslimin, firman Allah Azza wa Jalla, artinya:

“Pasti kamu akan dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS. Al Maidah: 82)

Demikian pula dengan orang-orang Syiah, sangat memusuhi Ahlus Sunnah wal Jamaah, bahkan menganggap mereka sebagai najis.

12. Yahudi dan Syiah, keduanya tidak bersifat adil dalam memberikan kecintaan dan kebencian. Di satu sisi, Yahudi bersifat ghuluw terhadap sebagian nabi dan orang-orang shaleh mereka. Mereka menempatkannya sebagai sembahan yang diagungkan. Seperti perkataan mereka yang dikutip dalam al Qur’an, “’Uzair anak Allah.” (Qs. At-Taubah: 30) Namun di sisi lain, mereka mencela sebagian nabi dan menuduh mereka sebagai penjahat.

Demikian pula dengan Syiah, Anda dapat melihat mereka berlebih-lebihan mengagungkan Ali radhiyallahu ‘anhu dan sebagian keturunan beliau, bahkan menempatkan mereka sebagai sembahan dan berkeyakinan bahwa Allah Azza wa Jalla bersatu dalam dzat mereka. Namun di sisi lain, mereka mencela sahabat dan kaum Muslimin. Menuduh mereka munafik dan kafir.

Meski banyak memiliki persamaan, Yahudi dan Nasrani telah selangkah lebih maju dari Syiah dalam hal etika.

Mengapa....? Ketika orang-orang Yahudi ditanya, “Siapa penganut terbaik agama kalian?” Mereka menjawab, “Sahabat-sahabat Musa.” Orang-orang Nashrani ditanya “Siapa penganut terbaik agama kalian?”, jawaban mereka, “Para penolong Isa.” Dan ketika orang-orang Syiah ditanya, “Siapa pengikut paling durhaka dari agama kalian?” Mereka menjawab, “Sahabat-sahabat Muhammad.”

Jadi sudah jelaslah kalau Syi’ah bukanlah Islam melainkan Saudara kembar Yahudi yang bercangkang Islam.

Referensi : http://gizanherbal.wordpress.com/2012/03/23/12-persamaan-syiah-dengan-yahudi/ http://abangdani.wordpress.com/2013/07/02/biarkan-syiah-bercerita-tentang-agamanya-bagian-3/ http://www.youtube.com/watch?v=HBEQIXUXOCQ http://saidaneffendi-darussalam.blogspot.com/2011/07/fatwa-fatwa-sesat-dari-ulama-syiah-yang.html

Tidak ada komentar: